Cerita misterius makhluk gaib pemerkosa Yang Mengerikan

Kisah mistis dapat terjadi dimanapun. Tidak hanya bangunan tua atau hutan belantara saja. Namun sebuah panti rehabilitasi pun tidak luput dari cerita mistis. Seperti kisah pemerkosaan yang terjadi di sebuah panti rehabilitasi. Awalnya, keluarga pasien meyakini bahwa pemilik perkebunan teh dimana panti rehabilitasi itu berdiri adalah otak dari semua kejadian. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, ada suatu makhluk gaib pemerkosa yang turut bertanggung jawab dengan semua kejadian. Simak cerita makhluk gaib pemerkosa berikut ini.

Cerita mistis seputar makhluk gaib pemerkosa
Alkisah ada seorang pemuda yang menikah dengan gadis bernama Alawiyah. Mereka tehitung keluarga yang berada. Tetapi sang istri harus tinggal di kota lain karena urusan pekerjaan. Alhasil, mereka hanya bertemu seminggu sekali. Walaupun terhitung keluarga berada, namun sang suami tidak bahagia karena belum dikaruniai momongan walaupun sudah 5 tahun berumah tangga.
Sang istri yang awalnya pulang seminggu sekali menjadi hanya sebulan sekali. Alasannya karena pekerjaan. Suatu ketika, sang suami mendapat kabar bahwa istrinya jatuh sakit. Dia langsung menuju Boyolali bersama keluarganya, termasuk Lik Tono, adik ayah mertuanya. Alawiyah didiagnosa mengalami depresi dan leukimia, dia harus istirahat.
Mereka akhirnya boleh membawa Alawiyah pulang. Singkat cerita, mereka melakukan berbagai cara untuk mengobati. bahkan Alawiyah juga diserang dengan penyakit gatal. Saat minum obat dari dokter pun, obatnya hanya membuat nyeri meradang di sekujur tubuh. Mereka akhirnya menyadari bahwa penyakit itu kiriman seseorang.
Seorang keluarga Alawiyah akhirnya dipanggil. Dia yang memiliki kekuatan supranatural melihat ada sesuatu yang bergerak di perutnya dan berbentuk kulit durian. Untuk mengeluarkan benda itu, mereka memanggil Mbah Kuwuk.
Ternyata teluh itu dikirimkan oleh wanita yang pernah dekat dengan sang suami. Dia merasa sakit hati karena kehadiran wanita lain yang justru menjadi istri pria tersebut. Setelah melakukan berbagai cara untuk mengeluarkan teluh, keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa Alawiyah ke sebuah panti rehabilitasi.

Informasi mengenai panti itu berasal dari seorang teman. Dan akhirnya mereka membawa Alawiyah ke panti tersebut. Lokasi panti terletak dua ratus meteran dari pabrik yang dimandori pria bertubuh besar. Panti itu jauh dari kesan mewah. Saking sederhananya malah terkesan kumuh.

Dua bulan sudah berlalu. Selama perawatan, suami harus mematuhi berbagai peraturan. Dalah satunya adalah jika dalam masa perawatan ada gelagat yang kurang baik, maka keluarga tidak keberatan jika pasien dipasung sampai sembuh. Dan jika tidak kunjung sembuh atau meninggal, pihak keluarga tidak akan menuntut. Dalam masa observasi juga pihak keluarga tidak boleh membesuk.
Ketika sang suami membesuk untuk beberapa kalinya. Dia agak telat karena ada kerusakan pada mobil. Setelah dia membesuk istrinya, pada saat hendak melangkah ke halaman panti, dia dikagetkan oleh sesosok bayangan yang bergerak di kegelapan. Setelah sekitar satu jam berada di pemukiman warga, dia melihat ada petugas yang berlari tergesa-gesa. Ternyata ada wanita seumuran istrinya yang meninggal dengan badan penuh luka perlawanan.
Kejadian yang sama akhirnya terulang lagi. Kali ini menimpa pasien seorang janda. Lagi-lagi suami Alawiyah memergoki sesosok tubuh keluar dari jendela. Menyadari bahwa tempat itu tidak aman, dia akhirnya memutuskan untuk membawa istrinya pulang. Namun saat dia ingin kembali membawa istrinya pulang, ada halangan yang terjadi. Misalnya kendaraan yang mogok.
Akhirnya mereka tiba menjelang tengah malam. Tetapi begitu tiba di kamar istrinya, dia dikejutkan dengan suara gaduh dan pemandangan hubungan badan seperti layaknya suami istri. Sesosok manusia tubuh besar sedang menggagahi istrinya. Sosok itulah yang sudah dilihatnya dua kali. Dia berusaha menyerangkanya namun gagal.
Saat melihat wajah pemerkosa itu, dia menyadari bahwa wajah itu mirip dengan patung Sambuadji Asngudi yang berada di pintu masuk panti. Namun menurutnya, wajahnya mirip dengan mandor pabrik teh. Lelaki itu sudah meloncat ke jendela dan lenyap. Alawiyah juga sudah tewas.
Satu bulan kemudian, sang suami mendatangi panti itu lagi. Namun dia dikagetkan dengan kondisi panti yang kosong. Bahkan pernyataan warga sekitar juga membuat dia semakin kaget. Panti itu sudah ditutup lebih dari 15 tahun yang lalu. Karena sang pewaris meninggal dalam bangunan panti itu. Padahal dia merupakan pewaris satu-satunya demang Sambuadji Asngudi. Ketika ditanya mengenai mandor, warga juga menyatakan tidak ada mandor. Karena buat apa ada mandor kalau panti dan pabriknya juga sudah tutup.
Saat itulah sang suami menyadari bahwa panti yang ditinggali istrinya selama ini adalah panti gaib dan istrinya dibunuh oleh makhluk gaib pemerkosa. Panti dan perkebunan itu juga berbahaya karena merupakan tempat tinggal makhluk gaib pemerkosa.
Itulah cerita misterius dari makhluk gaib pemerkosa.