Kali ini saya ingin berbagi cerita
tentang penyakit aneh yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.
Kejadian ini terjadi ketika kami masih duduk di bangku SMP sekitar tahun
2008.
Sahabatku itu bernama Wiwi. Rumah kami terletak di desa yang berbeda dengan jarak hampir 2 km.
Kami tinggal di pedesaan salah satu kabupaten di sumatera barat. Desa kami diapit oleh kaki bukit dan danau yg besar.
Desa yang sejuk dan indah, terbentang hamparan sawah serta pemandangan luas danau terbesar ke-2 di pulau sumatera.
Namun
keindahan desa kami tidak luput juga dengan tempat-tempat keramat dan
angker, oleh karena itu sudah tidak aneh jika warga disini sering
mengalamai hal-hal yang berbau mistis.
Wiwi
tinggal dirumah yang tak jauh dari sawahnya. Jika pada musim kemarau
maka sawah dibiarkan kering dan ditumbuhi oleh rumput-rumput liar.
Pada masa musim tersebut rerumputan liar di sawah akan difungsikan sebagai makanan hewan ternak.
Pada
suatu siang Wiwi dipinta orangtuanya untuk mengembala sapinya ke sawah,
sambil menunggu para sapi makan, maka duduklah ia di sebuah batu besar
di tengah sawahnya.
Sahabatku ini
memang mempunyai kebiasan buruk yaitu suka melamun, dan siapa sangka
ternyata hari itu adalah asal mulanya ia terkena sebuah penyakit aneh.
Menurut
cerita para orangtua bahwa tengah hari, maghrib dan tengah malam adalah
waktu yang harus dihindari untuk keluar rumah atau keluyuran. Karena
waktu tersebut dipercaya bahwa para mana jin-jin / setan berkeliaran.
Tempat-tempat
favorit mereka adalah di tempat yang berair, pohon besar, batu, dll.
Kita mungkin tidak dapat melihatnya namun mereka bisa melihat kita. Kita
juga mungkin tidak sadar bahwa kita dapat menyentuhnya bahkan
menyakitinya.
Di daerah kami (Prov.
Sumatera Barat), ada sebuah penyakit aneh yang namanya Tasapo. Tasapo
adalah penyakit yang dikarenakan oleh gangguan Jin/Setan. Gangguan jin
itu mengakibatkan badan kita panas, ngingau dan mengalami hal-hal yang
aneh. Dan konon penyakit tersebut biasanya hanya bisa disembuhkan oleh
orang pintar atau bisa disebut juga Dukun.
Penyakit
aneh bernama Tasapo itulah yang dialami oleh sahabatku tersebut.
Dikarenakan ketika ia menduduki batu besar tersebut mungkin secara tidak
sengaja ia mengganggu makhluk yang juga berada di atas batu tersebut.
Mungkin terduduki, terinjak atau lainnya.
Semenjak
itu ia mengalami demam panas tinggi, sering mengigau, badannya lemas,
tidak mau makan, sampai-sampai sulit bicara karen air liurnya yang terus
menetes.
Ia bercerita bahwa semenjak
ia sakit sering melihat penampakkan yang menyeramkan. Pernah suatu
ketika ia sedang duduk di kasurnya sambil menonton Tv, tiba-tiba ia
merasa ada sosok lain yang juga sedang duduk bersamanya.
Namun
ketika ia menoleh ke arah tersebut dan ternyata ia melihat pocong yang
juga sedang duduk. Sontak ia pun kaget dan berlari keluar sambil
berteriak, walaupun kesulitan karena air liur yang terus menetes dari
mulutnya.
Padahal saat itu badannya
sangat lemah, dikarenakan rasa takut yang sangat kuat namun entah
darimana ia bisa mendapatkan energi untuk berlari.
Mungkin
Itu adalah salah satu keanehannya. Selain itu ia juga pernah melihat
sosok perempuan yang menyeramkan, berambut panjang memakai baju putih
sambil menggendong bayi di luar rumah.
Wanita
itu melambaikan tangan seakan mengajaknya untuk pergi mengikutinya. Dan
ketika melihat bayi tersebut, ia teringat akan kakaknya yang sudah
meninggal sewaktu bayi. Sehingga ia berpikir bahwa kakaknya datang untuk
menjemputnya.
Untunglah wiwi selalu dijaga orangtuanya, sehingga ia tidak dibiarkan untuk berjalan atau berpergian sendiri.
Pernah
juga saat ia tidur ia mengigau dan meminta agar semak-semak yang berada
disekitar batu besar tersebut dibersihkan, dan akhirnya orangtuanya pun
memenuhi permintaanya.
Setelah
batu tersebut dibersihkan Wiwi pun meminta agar ia di gotong ke batu
tersebut dan setibanya disana ia datang memeluk dan mencium batu
tersebut.
Barulah setelah itu ia
dapat tidur dengan nyenyak kembali dan keadaanya pun mulai sedikit
membaik. Selain hal di atas, pernah juga Wiwi menunjukkan sikapnya
seperti seseorang yang mempunyai Indra ke enam.
Pernah
kami bersama sedang berkumpul dirumahnya untuk membesuk ia yang sedang
sakit. Disaat kami sedang asyik mengobrol tiba-tiba ia mengatakan bahwa
teman kami yang lainnya yang bernama Joni saat ini sedang menuju
kerumahnya juga.
Dan benar saja tidak
lama kemudian Joni pun nongol. Dan pada akhirnya karena orang tuanya
rajin mengobati dan bantuan orang pintar akhirnya ia pun bisa
disembuhkan.
Kini ia sudah dapat
menjalani kehidupan secara normal bahkan sekarang ia sudah menikah.
Hanya sisa diriku yang masih single, wkwk…
Dari cerita ini saya hanya ingin berpesan, bahwa memang benar kita hidup berdampingan dengan makhluk Tuhan lainnya.
Kita
mungkin tidak dapat melihatnya namun mereka dapat melihat kita. Kita
bisa saja menyakiti dan menganggunya walaupun kita tidak berniat untuk
seperti itu.
Oleh karena itu
hindarilah waktu dan tempat-tempat tertentu dimana mereka sering
berkeliaran untuk menghindari berbenturan dengan mereka. Sekian.
Terimakasih. Maya.
0 comments:
Post a Comment