Hallo perkenalkan namaku Maya. Saat ini aku
tingggal di Jakarta. Cerita kerasukan arwah sang kakak yang sudah meninggal ini
adalah tulisan pertamaku yang aku kirim disini. Namun aku sudah lama menjadi
pembaca setia di blog ini.
Aku sangat tertarik membaca pengalaman
seram teman-teman yang mendorongku juga untuk berbagi kisah.
Secara pribadi aku tidak banyak mengalami
hal-hal yang horor yang terjadi didalam diriku. Namun aku sangat sering
menyaksikan hal-hal yang aneh dan tidak terpecahkan yang dialami orang-orang
disekitarku.
Kali ini aku ingin bercerita tentang
temanku bernama Reni. Ia baru saja ku kenal pada saat kami sama-sama mengikuti
pelatihan kepemimpinan mahasiswa se-Sumatera yang diadakan di provinsi jambi di
tahun 2015 lalu.
Pada malam-malam pertama, pelatihan
berjalan lancar dan berjalan normal, ya melakukan kegiatan hingga tengah malam
dan bangun dini hari adalah hal normal dalam mengikuti kegiatan seperti ini.
Semua peserta terdiri dari ratusan
mahasiswa karena mahasiwa yang diundang berasal dari kampus-kampus yang ada di
Pulau Sumatera.
Selama tiga malam kami ditempatkan pada
sebuah bangunan baru. Bangunan itu mempunyai banyak kamar dan aula yang besar.
Tempatnya pun memang dikelilingi rimba atau
hutan belantara, serta terletak diatas bukit dan masih sedikit jauh dari
pemukiman penduduk.
Pada malam terakhir kira-kira sudah
melewati tengah malam terjadilah hal yang tidak diinginkan.
Dalam sebuah acara kegiatan bersama bisa
ditebak bahwa hal horor yang terjadi adalah kesurupan massal. Benar saja hampir
separuh dari kami menjerit-jerit sangat kuat dan kebanyakan adalah kaum
perempuan.
Berbagai macam tipe orang kerasukan yang
kulihat, ada yang menangis, marah-marah sendiri, ada yang berlagak seperti
seorang pendekar yang sedang mengeluarkan jurusnya.
Bahkan yang lebih kreatif lagi mereka yang
sesama dirasuki bertengkar bahkan saling pukul. Banyaknya peserta yang
kerasukan memang membuat panitia sangat panik dan kewalahan.
Untungnya tidak terjadi apa-apa dengan
diriku, akupun sangat tenang dan tidak merasakan hal yang begitu mencekam pada
diriku. Maklumlah pemandangan seperti ini sudah lazim kulihat karena dari SMA
aku sering sekali lihat orang kesurupan terutama saat acara pramuka.
Temanku Reni ternyata dia merasa takut dan
memelukku karena tidak kuat dengan suasana yang benar-benar sudah sangat seram.
Ia memelukku erat dan menyembunyikan
wajahnya ke dadaku. Akupun berusaha untuk menenangkannya namun tak lama ia pun
pingsan.
Aku dan teman-teman sekitarku mencoba untuk
menyadarkannya, dan tidak lama akhirnya ia pun terbangun dengan sendirinya.
Namun ternyata ia bangun bukanlah ia
sebagai Reni, namun sudah dirasuki oleh makhluk gaib juga. Berbeda dengan yang
lain, Reni yang kerasukkan sangat pendiam dan tidak terlalu banyak aksi.
Hanya saja ekspresi berubah datar dan
matanya yang kosong. Kami yang heran dan menyadari ia yang sudah dirasuki
mencoba untuk mengajak ngobrol.
Ia pun tidak sungkan untuk menjawab
pertanyaan kami walaupun dengan jawaban singkat. Ia menceritakan bahwa ia adalah
adalah kakak laki-laki kandung Reni yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.
Ia mengaku bahwa ia sengaja untuk merasuki
badan adiknya terlebih dahulu sebelum arwah lain yang merasukinya.
Hal ini ia lakukan untuk menjaga dan
melindungi sang adik agar tidak diganggu oleh arwah jahat.
0 comments:
Post a Comment