afbcash Casino Online
Poker Online Jarawa Domino

July 27, 2019

Gara-Gara Uji Nyali

Saat itu, tahun 2007 di bulan Juni. Saat liburan kenaikan kelas, aku diajak oleh sahabatku yang bernama Deni​, untuk ikut berlibur dengannya di Tegal.
Berhubung aku memang suka dengan hal-hal yang baru, maka ajakannya aku iyakan. Setelah meminta izin kepada kedua orang tua, keesokan harinya, aku dan Deni berangkat dari terminal Lebak bulus menggunakan bus SN.
Setibanya di desa tempat Deni tinggal, aku langsung ikut bergaul dengan teman-teman sebaya disana. Apalagi suasananya​ masih di pedesaan.
Setelah 3 hari tinggal. Saat itu aku dan Deni sedang berkumpul bersama kawan-kawannya, seorang anak yang bernama Soleh mengajukan sebuah tantangan kepadaku dan Deni.
Katanya, ia ingin melihat, apakah anak kota seperti kami ini memiliki nyali yang cukup besar untuk ikut permainan uji nyali yang akan mereka adakan nanti malam.
Dan tentu saja tantangan itu langsung aku terima, meskipun Deni pada awalnya mencoba untuk menolak. Karena tujuan ia membawaku kemari adalah untuk berlibur. Bukan untuk uji nyali seperti ini​.
Setelah kami sepakat. Malam harinya, aku dan Deni terpaksa berbohong kepada keluarga Deni. Kami berkata hendak menginap dirumahnya seorang teman. Di sebuah tanah lapang, yang terletak tak jauh di pinggiran desa, kami berkumpul. Semuanya ada 6 orang. Waktu itu, jam tanganku menunjukan pukul 11 malam lewat.
Semua peralatan yang dibutuhkan untuk uji nyali ini sudah dibawa. Dan untuk selanjutnya, kami berenam berjalan menuju sebuah perkuburan yang terletak di pinggiran desa….

Mayat Seorang Artis Dilecehkan Penjaga Kamar Jenazah

a
Necrophilia atau nekrofilia adalah bentuk perilaku seksual menyimpang yang ditandai oleh hasrat untuk berhubungan seks dengan mayat (bisa tubuh manusia atau bangkai hewan). Hasrat ini sangat kuat dan sangat sering menghampiri. Seorang pengidap necrophilia akan terangsang oleh fantasi atau kontak seksual nyata dengan orang yang sudah meninggal. Beberapa necrophile (sebutan bagi penderita necrophilia) bisa menemukan kenikmatan seksual dari hal yang sederhana seperti saat mereka berada di dekat mayat, sementara necrophile lainnya menginginkan kontak seksual langsung dengan orang mati lewat penetrasi vaginal, oral, anal, atau masturbasi di hadapan mayat.
Perilaku seksual yang terkait necrophilia mungkin memiliki konsekuensi sosial dan hukum yang serius. Para ahli dan dewan kebijakan hukum di berbagai belahan dunia menganggap necrophilia sebagai tindakan pemerkosaan karena orang yang sudah meninggal tidak bisa memberikan izin atas apa yang dilakukan orang lain terhadap tubuhnya.
Kok bisa ya, ada orang yang suka berhubungan seks dengan mayat?
Menurut para psikolog, motif yang paling umum dari necrophilia adalah sebagai upaya untuk mendapatkan pasangan seks yang tidak mampu melawan, yang memungkinkan necrophile secara bebas mengekspresikan diri mereka secara seksual tanpa takut penolakan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada gejala kecemasan sosial atau riwayat kesulitan menjalin hubungan sosial dan/atau komunikasi antarpribadi di antara beberapa penderitanya.

July 26, 2019

Cerita Mistis Agen Properti


Ini adalah cerita teman saya. Untuk menjaga rahasia, saya akan menggunakan nama samaran saja. Cerita ini saya dengar dari dia. Benar atau tidak, biarlah ini jadi pelajaran masing-masing dari kita saja.
Teman saya, saya sebut saja Trisno. Dia itu bertugas sebagai agen properti. Trisno memiliki satu rekan sesama agen properti yang bernama Marwan. Trisno diminta untuk melanjutkan tiga case dari Marwan. Tiga-tiganya sebetulnya sudah hampir deal. Dan memang, tiga-tiganya akhirnya mereka siap untuk transfer DP.
Namun anehnya dalam waktu yang sangat dekat, tiba-tiba tiga klien pembeli rumah ini semuanya membatalkan pembelian rumah baru. Awalnya alasan mereka macam-macam, seperti tiba-tiba butuh uanglah, pasangannya kurang sukalah, ada rumah lain yang lebih baik. Namun setelah dikejar lebih jauh, Trisno mendapati alasan sesungguhnya di belakang pembatalan pembelian rumah. Dan lebih gilanya lagi ketiga-tiga alasannya, sama.
Mereka mengaku mereka bermimpi memasuki rumah baru. Di rumah baru itu ada sesosok perempuan yang merangkak di langit-langit. Rambut panjangnya terurai ke bawah. Perempuan itu menangis dengan sangat sedih. Gegara mimpi itu mereka menjadi sangat ragu untuk ambil rumah itu.
Bahkan salah satu calon pemilik sempat bertanya ke orang pintar. Apakah tetap beli atau jangan. Sang orang pintar itu menyarankan lebih baik batalkan saja. Karena kalau rumah tetap di beli, dikhawatirkan nyawa mungkin bisa terancam.
Trisno bingung bukan kepalang. Akhirnya dia mengaku ke Marwan bahwa dia gagal closing tiga case yang diberikan kepadanya. Mendengar itu Marwan hanya tersenyum saja. Tidak berkomentar apa-apa.
Berbicara soal Marwan, sebetulnya Trisno merasakan rekan kerjanya itu mulai aneh semenjak beberapa minggu terakhir. Marwan adalah cowok yang berpenampilan menarik dan penuh percaya diri. Dia sangat gampang mengakrabkan diri dengan lawan jenis. Siapapun juga suka bergaul dengannya. Namun sekarang ini, dia menjadi seorang yang lebih sering diam. Setiap waktu selalu melihat dia bermuram durja. Dia jarang berbicara dengan siapapun kalau tidak ada urusan penting.
Bahkan kalau misalnya ada panggilan telepon yang masuk, dan yang menelepon adalah seorang perempuan, dia akan mengalihkannya ke Trisno atau rekan lain. Kalau kebetulan tidak ada orang yang bisa dialihkan, dia langsung tutup teleponnya. Bos merasa sangat kesal dengan perilaku itu. “Kalau memang gak mau kerja mending berhenti aja,” marah bosnya.
Namun rekan-rekan satu tim sudah lama mengenalnya. Jadi mereka mencoba mencari tahu apa penyebabnya. Mereka pun ajak makan-makan di satu hari. Setelah dibujuk rekan-rekannya, dan juga mungkin efek beberapa gelas bir, tangisannya pun pecah. Dia pun mengaku kalau istrinya meninggal. Rekan-rekan akhirnya baru ngeh. Mereka mencoba menghiburnya, tetapi tangisannya malah menjadi-jadi.
Acara makan-makan selesai, mereka pun pulang. Melihat emosi Marwan yang tidak stabil dan juga sedang mabuk, Trisno berinisiatif memesan taksi untuk mengantar Marwan pulang ke rumahnya. Di dalam taksi Marwan meringis kesakitan memegang bahunya. Trisno mencoba membantu melihat dari balik baju dan sangat terkejut.
Walaupun di dalam mobil kondisinya gelap, tetapi Trisno bisa melihat luka segar di bahu Marwan. Lukanya begitu dalam sehingga dagingnya pun kelihatan. Bahkan ada darah yang masih basah di situ. Lukanya penuh di seluruh bahu, seperti disiksa atau …
“Apa yang terjadi pada bahumu?” tanya temanku, Trisno, sambil agak panik mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahu Marwan.
Marwan dengan cepat menepis tangan Trisno, “Gak usah peduli!”
Trisno merasa sangat heran.
Tidak lama kemudian mereka pun sampai di depan rumah Marwan. Trisno berpesan ke supir taksinya agar jangan pergi dulu, karena dia akan kembali untuk pulang ke rumahnya. Trisno memapah Marwan masuk ke rumahnya. Rumahnya hanya tinggal dia seorang saja.
Trisno pun meletakkan rekannya ke sofa di ruang tamu. Pada saat meletakkan rekannya, dia merasa melihat ada sesuatu yang bergerak pada sudut matanya. Dia langsung menoleh! Dan alangkah terkejutnya!
Ada sosok perempuan yang bergantung di langit-langit!
Panik, Trisno langsung berlari ke luar rumah. Namun sayangnya taksi tadi sudah tidak kelihatan. Sambil mengumpat Trisno mengeluarkan handphone-nya buru-buru memesan taksi lagi. Sambil menunggu dia teringat rekannya masih di dalam.
Dengan mengumpulkan segenap keberanian dia berlari kembali ke rumah untuk menyelamatkan temannya. Tadinya dia berpikir perempuan itu mungkin sudah hilang. Namun dia salah besar.
Sosok wanita itu sekarang sudah berada di sofa. Di atas Marwan yang sedang tidak sadarkan diri karena alkohol. Wanita itu sedang menggigit bahu Marwan. Mungkin lebih tepatnya, memakan…
“Enyah!” teriak Trisno panik bercampur marah. Wanita itupun langsung menghilang.
Setelah memastikan makhluk misterius itu tidak ada di dalam ruangan, dia buru-buru merangkul Marwan dan berlari keluar rumah. Akhirnya mereka berdua naik taksi dan ke rumah Trisno.
Keesokan harinya setelah Marwan bangun, Trisno langsung bertanya, “Kamu tahu apa yang terjadi semalam?”
Marwan mengaku dia tidak ingat. Namun dia merasa tahu apa yang terjadi. Marwan pun bercerita.
Luka bahunya ini disebabkan oleh istrinya. Trisno bertambah bingung. Ya, perempuan misterius di rumah Mawar semalam itu adalah istrinya.
“Istrimu bukankah… sudah…” tanya Trisno bingung..
Dulu Marwan sering menjalin hubungan gelap dengan beberapa pelanggan perempuannya. Istrinya menyadari. Terjadi cekcok lumayan panjang gara-gara itu. Istrinya yang tidak tahan akhirnya bunuh diri. Namun sebelum bunuh diri, dia bersumpah, dia tidak akan melepaskan semua perempuan-perempuan yang pernah berhubungan dengan Marwan. Dan sang istri bersumpah akan memakan daging Marwan, dan meminum darahnya!
Demikianlah sang istri meninggal dengan penuh dendam.
Semenjak kepergian istrinya, Marwan merasa dia selalu diawasi. Saat dia bekerja, saat dia telepon, saat dia menggunakan handphone. Dia selalu merasakan keberadaan seseorang. Setiap saat dia mencoba menjalin hubungan dengan klien, selalu berakhir dengan petaka.
Trisno mendengar cerita itu, akhirnya mengajak dia berkonsultasi dengan kenalan yang dia anggap paham hal-hal beginian. Sang orang pintar mencoba berkomunikasi dengan mendiang istrinya. Namun sang orang pintar pun tidak sanggup mengusir.
“Dia terlalu kuat. Saya tidak mampu membujuknya untuk dia pergi dari mu,” ucap sang orang pintar.
Marwan kemudian mengajukan, bagaimana kalau pintu jodohnya ditutup saja. Agar dia tidak akan menemui jodoh lagi seumur hidup. Dengan tawaran dari Marwan itu, barulah istrinya bersedia untuk pergi.
Dan semenjak saat itu, teman saya Trisno mengaku, Marwan memang tidak pernah didekati satu perempuanpun. Betul-betul berubah total dari dulunya orang yang paling mudah mendekati perempuan. Selain itu, bahu Marwan juga tidak pernah betul-betul pulih total. Marwan mengaku terkadang-kadang dia masih bisa merasakan nyeri di bahunya itu.
Dari cerita sini bukan sekedar untuk menakut-nakuti pembaca. Jauh dari itu. Di sini saya hanya berharap, bagi pembaca pria-pria untuk janganlah gampang memainkan hati perempuan. Jika sudah berkeluarga sudah seharusnya setia di setiap saat, baik di senang maupun sedih. Kita setia bukan karena takut, tetapi ini karena adalah lumrah dan bersifat kodratnya. Demikian akhir cerita ini, semoga bermanfaat